Jumat, 18 September 2009

Pemakaman Rikson Tahulending


Rikson Tahulending, putra dari Sangir yang meninggal dunia karena gagal ginjal pada 12 Juli 2009. Gereja melayani dengan penuh sukacita. Kendati tidak ada keluarga yang dikenal. Kehadiran jemaat bersama dalam persekutuan mengikat kebersamaan dalam suasana duka. Putra sangir yang bekerja menjadi tukang Bor, dulunya ia seorang tentara yang di berhentikan. Menurut rekan kerjanya ia memiliki tiga orang anak, istri ada di Manado. Almarhum punya saudara perempuan yang kerja di Badan Inteljen Negara (BIN). Bagi keluarga besar Tahulending sampaikan salam duka ini kepada anak-anak almarhum, saudaranya atau istirnya.










Setelah dimandikan di Rumah sakit, diletakkan di dalam Peti, dan disemayamkan di dalam gereja, esok harinya 13 juli 2009 di makamkan di pekuburan Kristen Mangga kuning.
















Keluarga dapat melihat pelayanan gereja melalui rekaman video camera.i

Minggu, 11 Januari 2009

Panorama Sekitar Gereja di lihat dari Menara gereja





Gambar : Tetangga di samping kanan gereja bagian belakang.










Gambar bagian depan sebelah kanan : SMPN V











Gambar gereja tua dan Pastori









Gambar samping kiri













Gambar bagian belakang hutan kecil










Gambar bagian depan sebelah kiri ke arah lapangan basket

Minggu, 04 Januari 2009

Kesibukan Bulan Desember 2008





Yesus Lahir pakai acara gantung balon : kata pak hans bermuli, kalau selesai ibadah nanti rame anak-anak akan berebutan balon







VG. Pemuda di GEPSULTRA Lambulalo. Dasinya kompak ni..ye...









Pemuda ikut sibuk buat slenger, dan Emil Muskita(sekretaris panitia natal)lagi pegang pohon natal (kasihan anak muda ...Begitu donk..cape deh..)








Ketua PW (Ny. Rita Gasong Mandui: Paling kiri) sementara memberikan penjelasan makna sebuah meja di saat perayaan natal kepada GP (Nina & Dkn. Eri). Cepat kerja ... sudah hampir waktunya kune...









PS. Anugerah Memuji Tuhan dalam ibadah di GEPSULTRA Lambulalo Raha











PS. Persaudaraan Memuji Tuhan dalam perayaan Natal di GEPSULTRA Lambulalo Raha








VG. Gerakan Pemuda memuji di dalam ibadah natal di Gereja Pentakosta Filadelfia Raha (Gambar di ambil di layar LCD)

Senin, 08 Desember 2008

Retreat di Palabusa (7-9 maret 2008)




Malam pertama tidur di teras rumah, semuanya menikmati dengan enak.








Batal naik Ferry - karena ferry kerusakan patah tuas kendalinya. Berpindah ke speedboat.










penyeberangan wamengkoli, semua anggota BPK PT &GP naik kapal Ferry.









2 jam perjalanan dari raha dan tiba di wamengkoli istirahat makan, bus perhubungan bantuan Pak Yudar D.L. jadi dapur dan semua antri untuk terima jata makan siang.








Saat akan berangkat ke Palabusa

Sabtu, 06 Desember 2008

HUT BPK PA






Serah Terima secara simbolis Anak layan BPK PA ke BPK PT










Pelayan BPK PA bernyanyi : dari kanan yang paling gemuk: Emil Muskita, mirawati, ebix, Ny.latumahina, Tika Kadang.













Perlombaan mengambar: kakak ebix lagi mengawasi.....Pusingh*****











Memuji Tuhan bersama di gereja dalam ibadah minggu dan syukuran HUT













Pertandingan didepan gereja

Jumat, 05 Desember 2008

Pembangunan Gedung Gereja Baru







Kayu tambahan untuk kap kuda-kuda, Kali ini beli pohon dan pesan bagi tukang sensor potong sesuai ukuran permintaan.












Persiapan tahap ke VII bantuan dari Bp. Yudar D L.










Tahap IV : Penimbunan




















Tahap ke V









Tahap VI, menyelesaikan menara

Sekapur Siri GPIB Bethel Raha

Gereja GPIB Jemaat Bethel Raha, didirikan pada 12 Desember 1931.Jemaat Beth-El Raha bertumbuh dan berkembang dalam konteks warga Kristen di tanah Muna (Wuna=Bunga) oleh kuasa Roh yang memimpin dan menghimpun hingga lahirlah Jemaat ini.Untuk itulah dibangunlah gedung Gereja Beth-El Raha sebagai tanda hadirnya paguyuban Gereja Protestan di kota Raha. Disamping itu juga melalui kehadiran para zending melengkapi gerak langkah pelayanan dan kesaksian Gereja diantaranya oleh Ds. Akherman, Ds. Kelling, Ds. Ayal, Ds. J.C. Brokhen, Ds. L. Boer, Jl.Kerans, F. Noya yang Sekaligus pula membuka kehadiran Gereja sebagai paguyuban yang melayani dan bersaksi. Dengan kegigihan tanpa mengenal lelah, Jemaat menyatakan kabar sukacita pada semua orang. Sehingga kehadiran Gereja di kota Raha boleh dirasakan dan memungkinkan bertambahnya warga Kristen baru diwilayah pelayanan Pulau Muna. Konteks lain adalah dengan pengembangan pelayanan yang semakin pesat, jemaat melalui tua-tua jemaat mengangkat Ruland Aponno untuk melayani jemaat Beth-El Raha tahun 1947-1975. (Foto Pdt. Ruland Aponno)Dengan gerak yang tiada henti-hentinya, pada tahun 1970 jemaat Beth-El Raha telah masuk dan terdaftar menjadi salah satu jemaat dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), di dalam wilayah pelayanan Klasis Makassar. Jemaat Beth’el Raha menjadi salah satu jemaat di wilayah pelayanan GPIB paling ujung timur di Indonesia. Sejak itulah jemaat GPIB Beth-El Raha mendapatkan pelayanan secara berkesinambungan dengan ditempatkannya sejumlah Pendeta/Penginjil selaku pejabat GPIB diwilayah pelayanan kota Raha dan sekitarnya. Mereka adalah : Pdt. M.A. Telehala, Sm.Th (1975-1980) ; Penginjil Hadi Soetrisno, Sm.Th (1984-1989) ; Penginjil Ludia Rahaweman, Sm.Th (1989-1993) ; Pdt. Sudarsono Herman Pieters, S.Th (1993-1997) ; Pdt. Helena Yeni Yosep Mouw, Sm.Th (1998-2000) ; Pdt. Hery Widyanto, S.Th (2001-2006);Pdt. Rudiyanto (2006 - Sekarang)Saat ini jemaat Beth-el Raha menata pelayanannya dengan membagi wilayah pelayanan menjadi 2 sektor (Sektor 1 dan sektor 2) untuk di Kota Raha. Kemudian ditambah dengan 3 Pos Pelayanan yaitu Pos Pelayanan Lupia (Kec. Kabangka), Pos Pelayanan Kambara (Kec. Tiworo Tengah), dan Pos Pelayanan Maligano (Kec. Maligano). Potensi Jemaat GPIB Beth’el Raha berjumlah 134 kk dengan 446 Jiwa ( data tahun 2007 ).





Pos Pelayanan abadi Jaya : Pnt. Berro Susanto & Dkn. Wijayanto












Pos Pelayanan Latompa : Pnt. Simon Gang, SH.










Pos Pelayanan Wakobalu Agung : Pnt. Marthen Samma, ST. & Dkn. Adi Tanyono